DKI Terima Hibah 4 Truk Dari Pengusaha Taiwan
Kalangan pengusaha Taiwan di Indonesia yang tergabung dalam Taipei Economic and Trade Office (TETO), memberikan empat unit truk sampah, Jumat (11/4). Bantuan diterima langsung oleh Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki T Purnama, di kantor Dinas Kebersihan DKI di Cililitan, Jakarta Timur. Rencananya, TETO akan memberikan hibah truk sebanyak 53 unit, sisanya diberikan secara bertahap.
Nantinya truk yang usianya di atas 8 tahun akan kita remajakan. Tahun 2014 ini kita berencana meremajakan 132 unit. Namun peremajaan itu dilakukan menunggu pengadaan 132 truk baru itu terwujud
Empat truk senilai 100.000 dollar AS itu, diberikan langsung oleh Kepala Perwakilan TETO untuk Indonesia, Chang Liang Jen. Hibah ini merupakan perwujudan persahabatan yang telah dibina TETO dengan Indonesia, terutama Pemprov DKI Jakarta. Apalagi, saat ini banyak perusahaan Taiwan yang beroperasi di Indonesia.
Chang Liang Jen mengatakan, hibah truk semata-mata diberikan pada Pemprov DKI, agar lebih maksimal mengatasi sampah. Apalagi jika musim penghujan, volume sampah cenderung naik karena banyaknya sampah terbawa arus banjir.
Lokasi Sampah di Ciracas Akan Dijadikan Embung"Beberapa tahun terakhir ini, hubungan kerjasama Taiwan dan Indonesia di bidang ekonomii, perdagangan, investasi, pendidikan dan sebagainya sangat baik. Makanya kami juga sebelumnya memberikan bantuan untuk warga DKI yang berpenghasilan rendah melalui Pemprov DKI," ujar Chang Liang Jen.
Basuki T Purnama mengatakan, Pemerintah Taiwan sebenarnya sudah lama menunjukan rasa kebersamaan dengan Pemprov DKI. Yakni melalui Yayasan Budha tzu Chi yang telah banyak membantu Pemprov DKI dalam segala hal. Mulai dari bantuan banjir, pendidikan, beras dan sebagainya.
"Termasuk saat mereka mendengar Pemprov DKI kekurangan truk sampah, mereka langsung peduli. Kami berharap bantuan ini dapat mendorong instansi lain untuk turut membantu menyelesaikan persoalan di ibu kota. Dengan gotong royong tentunya persoalan jadi enteng," ujar Basuki.
Keempat truk itu masing-masing adalah dua truk angkutan sampah (arm roll) dan dua truk pembersih. Keempat truk ini menjadi milik Pemprov DKI dan akan digunakan untuk menanggulangi sampah.
Basuki menambahkan, dalam waktu dekat ini juga ada perusahaan alat berat yang akan menyumbang dua unit truk sampah tronton. Kemudian ada pengusaha dari Tiongkok yang akan turut menyumbang puluhan truk sampah. Diharapkan penambahan truk sampah dari bantuan berbagai pihak ini dapat mengatasi sampah di ibu kota. Idealnya DKI Jakarta memiliki 700 truk sampah. Namun sayang, saat ini kondisi truk mulai rusak dan jelek karena usianya lebih dari 8 tahun.
Kepala Dinas Kebersihan DKI, Saptastri Ediningtyas mengatakan, saat ini jumlah truk sampah milik dinas yang dipimpinnya sebanyak 733 unit. Namun dari jumlah tersebut, yang layak operasi hanya 280 unit. Selebihnya sudah tak laik operasi karena usia kendaraan lebih dari 10 tahun. Padahal, idealnya usia kendaraan itu di bawah 8 tahun.
"Nantinya truk yang usianya di atas 8 tahun akan kita remajakan. Tahun 2014 ini kita berencana meremajakan 132 unit. Namun peremajaan itu dilakukan menunggu pengadaan 132 truk baru itu terwujud," ujar Tyas, sapaan akrab Saptastri Ediningtyas.
Tyas menambahkan, jika TETO menghibahkan 53 armada truk maka menambah kekuatan armada pengangkut sampah. Terlebih jika pengadaan 132 armada baru terwujud di 2014 maka jumlah truk yang laik operasi bisa mencapai 465 armada. Ditargetkan, pada tahun 2016, Dinas Kebersihan DKI memiliki 733 truk yang benar-benar efektif dan laik operasi.
